^_^ Welcome to My Blog. Enjoy your visiting. ^_^ Instagram Tweet

Jumat, 30 Desember 2011

VJ Daniel di Audisi Indonesian Idol 2012







Gisel "idol" di Audisi Indonesian Idol 2012



















Chabi


jeon jiyoon "4minute"



Girl's Generation "SNSD"


Teknik Minimasi

BAB  II
PEMBAHASAN


I . Metode Peta Karnaugh
Cara menggambarkan Peta Karnaugh adalah dengan dengan cara menggambarkan sejumlah kotak berbentuk persegi panjang yang berisi minimal term / minterm dari persamaan logika. Banyaknya kotak-kotak tergantung pada banyaknya jumlah input yang diberikan pada rangkaian logika.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan banyaknya kotak dari Peta Karnaugh adalah :

           A = 2n
                                                           

Untuk lebih jelasnya akan diperhatikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.7. Tabel Variasi Pada Peta Karnaugh
Variable
Input
Kombinasi
Jumlah
Term
1
21
2
2
22
4
3
23
8
4
24
16

 I.1 . Peta Karnaugh dengan Dua Variabel Input
Sebuah rangkaian logika yang mempunyai 2 buah input, maka akan mempunyai 4 buah variabel input (sesuai dengan rumus 2n = 22 = 4).
Bentuk Peta Karnaughnya adalah seperti dibawah ini :
Gambar 2.3. Peta Karnaugh dengan Dua Variabel




I.2 . Peta Karnaugh dengan Tiga Variabel Input
Dalam sebuah rangkaian logika yang mempunyai tiga buah input, akan mempunyai 8 buah kombinasi variabel input ( 23 ). Jadi sebuah Peta Karnaugh dari sebuah rangkaian logika dengan 3 buah input akan memiliki 8 buah kotak.
Bentuk Peta Karnaughnya adalah :
Gambar 2.4. Peta Karnaugh dengan Tiga variabel
Bila kita perhatikan, penempatan nilai 11 ada dikolom ketiga dari Peta Karnaugh tiga variabel. Prinsip yang dipergunakan adalah perubahan antara kolom yang satu dengan yang lainnya harus memiliki satu nilai perubahan saja. Demikian juga dengan Peta Karnaugh diatas, kolom ke-2 = 01maka pada kolom berikutnya (ke-3) harus 00 atau 11, karena pada kolom pertama 00 sudah didefinisikan, maka kolom ke-3 diisi dengan nilai 11.

I.3 . Peta Karnaugh dengan Empat Variabel Input
            Apabila sebuah rangkaian logika mempunyai empat buah variabel input, maka akan dihasilkan sebanyak 16 buah kombinasi variabel input. Untuk menggambarkan Peta Karnaugh dengan 4 buah input, maka harus dibuatkan 16 buah kotak.
Gambar 2.5. Peta Karnaugh dengan Empat Variabel

I.4 . Peta Karnaugh dengan Lima Variabel Input
            Apabila sebuah rangkaian logika mempunyai lima buah variabel input, maka akan dihasilkan sebanyak 32 buah kombinasi variabel input. Untuk menggambarkan Peta Karnaugh dengan 5 buah input, maka harus dibuatkan 32 buah kotak.
Gambar 2.6. Peta Karnaugh dengan Lima variabel



I.5 . Penggunaan Peta Karnaugh
Penggunaan Peta Karnaugh dapat dijelaskan dengan contoh persamaan seperti dibawah ini berdasarkan tabel kebenaran dari AND GATE.
F = ABC + ABC + ABC + ABC+ ABC          {Pers. 2.7}
Dengan tabel kebenaran :
Tabel 2. 8. Tabel Kebenaran
A
B
C
F

0
0
0
0

A’B’C

A’B C

A B’C
A B C’
A B C
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
            Dari tabel kebenaran diatas, pada kolom F terdapat angka logika 0 dan 1 yang akan disederhanakan adalah mempunyai hasil 1 dan selanjutnya dikonversikan kedalam Peta Karnaugh seperti dibawah ini :
Gambar 2.7. Hasil Konversi
Didalam kotak-kotak tersusun angka logika 1 dan logika 0, dimana angka logika 1 letaknya bisa berdekatan / berdampingan dan bisa juga berjauhan tergantung bentuk soal yang mempunyai nilai 1.
Berdasarkan letak angka 1 maka akan didapat beberapa kemungkinan yang akan terjadi, yaitu sebagai berikut :
1.      PAIR, apabila ada dua angka logika 1 yang berdampingan.
2.      QUAD, apabila ada empat angka logika 1 berdampingan.
3.      OKTET, apabila ada delapan angka logika 1 berdampingan.
4.      ROLLING (melingkar), apabila nilai logika 1 yang terdapat pada kolom sebelah kiri dengan nilai logika 1 pada kolom sebelah kanan, atau nilai logika 1 pada baris paling atas dengan logika 1 pada baris paling bawah.
5.      OVERLAPPING, apabila pembacaan logika 1 yang digunakan lebih dari 1 (satu) kali.
      Pasangan yang terbentuk dari angka 1 yang berdampingan seperti pada contoh penyederhanaan diatas adalah sebuah pair dan sebuah quad.
      Langkah-langkah penyederhanaan rangkaian logika dengan menggunakan Peta Karnaugh bila secara singkat adalah sebagai berikut :
1.      Masukkan angka-angka 1 ke dalam Peta Karnaugh untuk setiap hasil kali fundamental yang bersesuaian dengan kelaran 1 dalam tabel logika.
Tulislah angka-angka 0 ditempat-tempat yang tersisa
2.      Lingkarilah pair, quad, oktet, dan pasangan yang ada pada peta. Jangan lupa melakukan proses pengulangan dan penandaan kelompok-kelompok tumpang tindih untuk memperoleh kelompok yang sebesar mungkin.
3.      Lingkarilah sisa-sisa angka 1 yang terisolasi.
4.      Hapuslah kelompok-kelompok kelebihan bilamana ada.
5.      Tulislah persamaan boolean dalam pernyataan operasi OR dari hasil kali yang bersesuaian dengan kelompok-kelompok yang dilingkari dalam Peta Karnaugh.
6.      Gambarlah rangkaian logika ekivalennya.

II . Metode Quine Mc.Cluskey
                Metode lain yang digunakan untuk menyederhanakan fungsi boolean adalah dengan menggunakan metode Quine-McCluskey atau biasa disebut metode tabulasi. Jika jumlah variabel yang terlibat pada suatu fungsi lebih dari enam variabel maka penggunaan Peta Karnaugh menjadi semakin rumit. Untuk itu digunakan metode Quine-McCluskey atau tabulasi ini. Dasar hukum yang digunkan metode ini adalah aksioma distribusi.


Metode Quine-McCluskey ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.      Menentukan term-term sebagai kandidat (Prime Implicant).
2.      Memilih prime implicant untuk mendapatkan ekspresi dengan jumlah literal paling sedikit.
I.1 . Menentukan Prime Implicant
Langkah-langkah penyelesaian dalam menentukan prime implicant (kandidat-kandidat) adalah dengan cara :
a.       Kelompokkan representasi biner untuk minterm menurut jumlah digit 1-nya.

Tabel 2.9. Konversi Biner
            Desimal
Biner
0
0000
1
0001
2
0010
8
1000
10
1010
11
1011
14
1110
15
1111

Berdasarkan tabel diatas, pisahkan menurut jumlah digit 1-nya menjadi :
Tabel 2.10. Tabel Menurut Jumlah Digit
Jumlah Digit 1
Desimal
0
0
1
1,2,8
2
10
3
11,14
4
15










Jika dibuat kedalam bentuk tabel kelompok, menjadi :
Tabel 2.11. Tabel Kelompok
Desimal
w
x
Y
z
0
0
0
0
0
1
2
8
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
10
1
0
1
0
11
14
1
1
0
1
1
1
1
0
15
1
1
1
1
b.  Dari dua minterm yang berbeda nilai digit 1-nya dapat dikombinasikan dengan angka 0 untuk menghilangkan minterm dari suatu bagian lainnya jika mempunyai nilai bit yang sama dalam semua posisi kecuali satu posisi. Satu posisi yang berbeda tersebut dapat diganti dengan tanda ‘-‘, misalnya :

                        0000
                                                            000-                 0001

sehingga jika contoh diatas diselesaikan, menjadi :
Tabel 2.12. Tabel Penyederhanaan (1)
( 1 )
( 2 )
Desimal
w
X
Y
z

Reduksi
w
x
y
z

0
0
0
0
0
0,1
0
0
0
-

1
0
0
0
1
0,2
0
0
-
0
2
0
0
1
0
0,8
-
0
0
0
8
1
0
0
0
2,10
-
0
1
0
10
1
0
1
0
8,10
1
0
-
0
11
1
0
1
1
10,11
1
0
1
-
14
1
1
1
0
10,14
1
-
1
0
15
1
1
1
1
11,15
1
-
1
1






14,15
1
1
1
-
Keterangan :
            √ : Bilangan yang bisa dikerjakan lagi pada proses berikutnya.
a.       Kelompokkan hasil minterm tahap b seperti tahap a.
b.       Ulangi tahap b dan c sampai minterm dari setiap bagian tidak dapat saling menghilangkan.

I.2 . Memilih Prime-Implicant
            Dari tabel 2.13 di atas, terlihat hasil dari tahap penentuan prime-implicant pada kolom 1, 2, dan 3. pada kolom 3 (sudah tidak dapat dihilangkan), terlihat pada bagian pertama mencakup desimal 0,2,8,10, dan bagian kedua meliputi desimal 10,11,14,15. Hal ini berarti dari fungsi boolean F = ∑ (0,1,2,8,10,11,14,15); desimal yang belum ada pada kolom 3 adalah desimal 1. Hal ini berarti calon prime implicant-nya adalah :
              : 0,1                         (0 0 0 -) ditandai dengan A
              : 0,2,8,10                 (- 0 - 0) ditandai dengan B
              : 10,11,14,15           (1 - 1 -) ditandai dengan C
Jika dibuat dalam bentuk tabel, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.14 Tabel Prime Implicant

0
1
2
8
10
11
14
15
A
X
@






B
X

@
@
X



C




X
@
@

Keterangan :
            Tanda @ adalah yang harus dipilih.
            Jadi bentuk sederhana setelah menggunakan metode Quine-McCluskey dari fungsi boolean F = ∑ (0,1,2,8,10,11,14,15) adalah:
            F = A + B + C
               =  W’X’Y’ + X’Z’ + WZ
                        Metode peta Karnaugh diperlukan ketelitian yang cukup tinggi didalam proses penyederhanaannya, karena setelah persamaan yang akan disederhanakan dikonversikan kedalam peta karnaugh, ada banyak kemungkinan yang terbentuk antara angka 1 yang berhubungan. {Dalam 1 quad bisa terdiri dari 2 pair, dalam 1 oktet bisa terdiri dari 2 buah quad dan 4 buah pair, dan lain-lain}. Sedangkan untuk metode fungsi aljabar dan metode Quine-McCluskey hasil akhirnya pasti.
Thank You for Your Visiting