BAB II
PEMBAHASAN
I. DASAR TELEKOMUNIKASI
Secara umum, Sistem Telekomunikasi dapat
digambarkan dalam diagram blok berikut:

Gambar
1. Sistem Telekomunikasi
Information Source
(Sumber Informasi): Merupakan pesan yang ingin disampaikan. Dapat berupa suara,
gambar, data, kode, dll.
Transmitter (Tx):
Rangkaian yang mengubah informasi yang akan dikirimkan ke dalam bentuk sinyal
yang sesuai dengan media yang akan dilaluinya.
Contoh :
·
Microphone : getaran suara à sinyal
listrik
·
Pemancar radio : sinyal listrik à gel.
elektromagnetik
Channel (Kanal):
Media pengiriman sinyal dari satu tempat ke tempat lain
Contoh:
·
Kabel : kawat, serat optik
·
Udara : gelombang elektromagnetik
Receiver (Rx):
Mengubah kembali sinyal yang diterima dari media komunikasi ke bentuk semula
(informasi)
Catatan: Receiver
dan transmitter harus merupakan pasangan modulasi-demodulasi yang sesuai.
Noise (derau):
·
Energi random yang tidak diinginkan, tetapi
selalu muncul dalam setiap proses transmisi
·
Terjadi di semua titik
·
Diterima bersama-sama sinyal informasi
·
Mengganggu sinyal yang dikirimkan, sehingga
menimbulkan kesalahan pada penerimaan
·
Tidak dapat dihilangkan, hanya dapat
dikendalikan
·
Contoh: - Gangguan pada atmosfir, missal : Petir
- Kebocoran
saluran tegangan tinggi
I.1. Pola Komunikasi
Komunikasi
elektronik dapat diklasifikasikan menurut:
1. Arah informasi à satu arah – dua arah
2. Tipe sinyal yang ditransmisikan à sinyal analog – sinyal digital
3. Keaslian sinyal
à Sinyal
baseband – sinyal yang dimodulasi
I.2. Arah Informasi
·
Simpleks: Komunikasi satu arah à Informasi
berjalan hanya ke satu arah. Misalnya pada siaran radio dan televisi.
·
Dupleks: Komunikasi dua arah à Informasi
berjalan dari dua arah yang berlawanan
-
Full dupleks (FDx): Kedua tempat yang berkomunikasi dapat mengirim dan menerima
informasi secara bersamaan. Misalnya percakapan telepon
-
Half Duplex (HDx): Kedua tempat yang berkomunikasi, mengirim dan menerima
informasi secara bergantian. Misalnya pada percakapan melalui interkom.
I.3. Tipe sinyal yang ditransmisikan
·
Sinyal analog: Perubahan nilai(amplituda) sinyal
berlangsung secara kontinyu.
·
Sinyal digital: Perubahan nilai
sinyal(amplituda) berlangsung secara diskrit.
Contoh:

Gambar
2. Sinyal Digital
I.4. Keaslian Sinyal
Sinyal Baseband:
Sinyal informasi yang masih menampakkan spektrum frekuensi asalnya.
Contoh: - Sinyal
suara pada pembicaraan telepon kabel
- Sinyal digital pada transmisi data antar
komputer
Sinyal Hasil
Modulasi: Sinyal asal (baseband) ditumpangkan kepada suatu sinyal pembawa yang
mempunyai frekuensi yang jauh lebih tinggi. Prosesnya disebut modulasi,
digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian karakter sinyal dengan media( kanal)
yang digunakan.
Contoh: - Sinyal AM (Amplitude Modulation) à modulasi
analog
-
Sinyal PSK (Phase Sift Keying) à modulasi digital
I.5 Bandwidth (BW)
Setiap peralatan
telekomunikasi mempunyai bandwidth. Beberapa pengertian bandwidth:
- Spektrum
elektromagnetik yang diduduki sinyal.
- Lebar pita
frekuensi yang dilalukan oleh kanal (rangkaian).
- Luas daerah
spektral yang signifikan dari sinyal untuk frekuensi-frekuensi positif.
Dari sudut pandang
bandwidth-nya, sinyal dapat dibedakan dalam 2 kategori, yakni:
1. Sinyal dengan
bandwidth sempit à dalam hal ini besar BW mudah ditentukan. Misalnya Pulsa
Sinc dengan spektrum frekuensi berbentuk persegi, maka banwidth dari pulsa Sinc
tersebut adalah W.
2. Sinyal dengan
bandwidth tak terbatas à Pada umumnya sinyal yang ada dalam praktek, mempunyai bandwidt
tak terbatas. Pada kondisi ini, besar BW ditentukan melalui luas daerah
spektral yang signifikan dari sinyal untuk frekuensi-frekuensi positif.
I.6 Konsep Modulasi
Pengertian
modulasi:
·
Teknik yang digunakan untuk menumpangkan sinyal
informasi pada suatu gelombang pembawa .
·
Sinyal informasi dengan frekuensinya rendah,
ditumpangkan pada gelombang pembawa dg frekuensi yg jauh lebih tinggi .
Modulator à melakukan
proses modulasi, ada di transmitter (Tx)
Demodulator à melakukan
proses demodulasi, yakni mengembalikan sinyal hasil modulasi ke bentuk semula,
ada di receiver (Rx)
Modulasi digunakan
untuk mengatasi ketidaksesuaian karakter sinyal dengan media( kanal) yang
digunakan.Tanpa proses modulasi, informasi tidak praktis dikirimkan melalui
media udara.
Contoh kasus:
Sinyal suara tidak praktis ditransmisikan secara langsung melalui media udara
dalam bentuk sinyal aslinya.
I.6.1 Modulasi
Analog
Pada
modulasi analog, sinyal pemodulasi, berupa sinyal analog, digunakan untuk
memodifikasi sinyal pembawa. Jenis modulasi menggambarkan besaran dari sinyal
pembawa yang dimodifikasi. Ada
3 jenis modulasi analog yang diuraikan dalam modul ini, yakni Modulasi amplituda,
Modulasi Frekuensi, dan Modulasi Fasa.
I.6.2 Modulasi
Digital
Pada modulasi digital, sinyal
pemodulasinya berupa sinyal digital. Pada modul ini akan diuraikan pemanfaatan
teknik modulasi digital untuk mentransmisikan data biner melalui kanal komunikasi
band-pass. Pada teknik modulasi biner, proses modulasi berhubungan
dengan pertukaran (switching/keying) antara dua kemungkinan nilai besaran baik
itu amplituda, frekuensi atau fasa dari sinyal pembawa, sesuai dengan simbol ‟0‟
dan ‟1‟.
Dilihat dari jenis besaran yang diubah, jenis modulasi digital dapat dibedakan
menjadi: Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase
Shift Keying (PSK).
I.7 Media Transmisi
Media transmisi adalah lintasan
fisik yang menghubungkan pemancar dan penerima. Melalui media ini, sinyal
informasi yang ditransmisikan oleh pemancar dikirimkan ke penerima pada jarak
yang jauh. Media transmisi dapat berupa media kawat, misalnya koaksial, dan
serat optik, atau dapat juga tanpa kawat, misalnya melalui udara. Karakteristik
dan kualitas transmisi sinyal informasi, sangat bergantung pada karakteristik
dan kualitas dari sinyal itu sendiri dan juga dari media transmisi yang
digunakan.
I.8 Antena
Antena adalah alat untuk mengirim dan
menerima gelombang elektromagnetik. Antena berfungsi untuk :
Ø
Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik lalu meradiasikannya ( pelepasan energi elektromagnetik ke
udara/ruang bebas )
Ø
Untuk menerima sinyal elektromagnetik ( penerima
energi elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal
listrik )
Jenis – jenis Antena sebagai berikut :
·
Berdasarkan
fungsi : antena pemancar , antena penerima , dan antena pemancar sekaligus
penerima.
·
Berdasarkan gainnya : antena VHF dan UHF.
·
Berdasarkan polarisasinya : antena dipol dan
monopol.
·
Berdasarkan bentuknya : mikrostrip, parabola,
vee, horn, helix, dan loop.
I.9 EDGE
EDGE ( Enhanced
Data rates for GSM Evolution ) adalah teknologi evolusi dari GSM dan IS-136. Tujuan pengembangan
teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data,
efesiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan
aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan kapasitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar